Banjir & Longsor Aceh–Sumut 2025: Kerugian & Harapan di Tengah Krisis
BENISUBIANTO.COM - Pada awal Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim SAR melaporkan bahwa bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatra — khususnya di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat — telah menelan setidaknya 753 nyawa (Sumber:DetikNews).
Jumlah korban hilang pun mencapai ratusan — sekitar 650 orang, sementara korban luka-luka dilaporkan mencapai sekitar 2.600 orang.
Lebih dari 576 ribu jiwa tercatat mengungsi.
![]() |
| Kondisi geografis terdampak banjir (Credit:SriwijayaOnline) |
Sebaran Wilayah Terdampak
Data terbaru memperlihatkan bahwa banjir-longsor tidak hanya menghantam satu atau dua lokasi — lebih dari 50 kabupaten/kota across tiga provinsi terdampak, mulai dari kawasan pesisir hingga dataran tinggi.
Contohnya: di Aceh — banyak kecamatan terdampak banjir, di Sumut — daerah di Tapanuli, Sibolga, dan sekitarnya terdampak berat, serta di Sumbar terdapat dampak longsor dan banjir.
Respon & Evakuasi
Tim SAR gabungan — dari Basarnas, militer, polisi, dan relawan — sudah berhasil mengevakuasi lebih dari 33.000 warga dari wilayah terdampak.
Operasi darurat difokuskan pada evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, air, tempat tinggal sementara), serta pemulihan akses ke daerah-daerah yang terisolasi akibat rusaknya jalan dan jembatan.
Dampak Sosial & Infrastruktur
Ribuan rumah rusak atau hilang — banyak keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Jutaan warga terdampak — baik secara langsung maupun tidak langsung (pengungsian, kehilangan mata pencaharian, rusaknya akses layanan dasar).
Akses ke beberapa wilayah masih terputus: jalan, jembatan, maupun komunikasi — sehingga distribusi bantuan dan upaya evakuasi sering terhambat.
Bantuan & Pemulihan: Sedikit Cahaya di Tengah Duka
Pemerintah bersama berbagai lembaga kemanusiaan berupaya keras mendistribusikan bantuan pangan, air bersih, sandang, dan logistik. Beberapa wilayah sudah memperoleh distribusi bantuan meskipun akses sulit.
Tim medis dan kesehatan juga dikerahkan — untuk menangani korban luka, serta potensi penyakit akibat banjir — terutama di lokasi penampungan pengungsi dan area dengan sanitasi terganggu.
Permasalahan & Tantangan ke Depan
Banyak korban hilang dan jumlah korban tewas kemungkinan masih bisa bertambah — akses ke wilayah terpencil sulit dijangkau.
Infrastruktur penting rusak parah — jalan, jembatan, jaring komunikasi — memperlambat bantuan dan pemulihan.
Ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal & mata pencaharian — pemulihan sosial dan ekonomi jangka panjang bakal jadi tantangan besar.
Penutup: Kenangan, Kerja Sama & Waspada
Bencana ini memberi pelajaran keras — bahwa kerawanan banjir/longsor, perubahan cuaca ekstrem, dan hilangnya ekosistem bisa menghantam siapa saja.
Tapi dari tengah kesedihan, muncul sisi kemanusiaan: tim SAR, relawan, dan masyarakat bersama-sama mengangkat beban — evakuasi, distribusi bantuan, dan solidaritas.
Bagi kita yang jauh dari Aceh & Sumut, tetap penting untuk peduli — ikut bantu bila mampu, dan paling utama: belajar dari kejadian ini agar kita bisa mendukung mitigasi & kesiap–siagaan di masa depan.



